Sejarah

SEJARAH SINGKAT MTsN 4 BANJARNEGARA

Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjarnegara merupakan peralihan /metamorpose dari Madrasah Tsanawiyah GUPPI Lengkong Rakit yang dididirkan tanggal 15 Desember 1970 kemudian dengan Keputusan Menteri Agama Nomor: 515A Tahun 1995 Tgl 25 November 1995  beralih menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit Banjarnegara kemudian diterbitkan KMA Nomor 12 Tahun 1997 Tentang Perubahan Lampiran I dan II yang semula Madrasah Tsanawiyah Negeri Rakit menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit Banjarnegara. Seiring dengan perkembangan waktu dan dinamika perkembangan kebijakan, pasang-surut siswa menjadi pemikiran yang krusial dan penting bagi pemangku kebijakan madrasah. 

Awal menjadi Madrasah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit yang dibidani Bapak H. Djuhdi, S.Ag.  yang selanjutnya didaulat menjadi kepala madrasah periode 1996 – 2001, menempati gedung GUPPI ditengah penduduk yang hanya terdiri dari beberapa ruang kelas dan kantor guru merangkap ruang Tata Usaha.

Kepimpinan Bapak Drs. H Mahmuroji, M.Pd. melakukan langkah ekspansi bersama pemerintah mengadakan pembelian tanah dilanjutkan dengan tukar guling tanah desa setempat untuk pengembangan madrasah pada periode kepemimpinan 2001 – 2006. Seiring tersedianya tanah pemerintah mulai memberikan Ruang Kelas Belajar ( RKB ) sebanyak 3 ruang, sementara ruang Kepala Madrasah dan Tata Usaha masih sangat sederhana.

Era kepemimpinan Bapak Drs. Abdul Haq, periode 2006 – 2007 Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit Banjarnegara mengalami perkembangan dengan mulai melakukan mendirikan unit gedung baru di pinggiran desa, diareal pinggiran persawahan berdiri 3 gedung yang merupakan cikal bakal Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit Banjarnegara saat ini. Dalam kondisi yang serba terbatas, kurang nyaMTs, masih jarang penduduk. Dari kejauhan boleh dibilang ada semacam gubuk di tengah persawahan dengan jalan setapak (galengan). Saat itu jumlah siswa mulai mengalami perkembangan dan pertumbuhan.

Tiba saatnya kepemimpinan Bapak Drs. Imam Pratomo periode 2007-2010 terjadi stagnasi siswa yang masuk di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit Banjarnegara artinya siswa belum dapat bertambah secara signifikan.

Baru mulai periode 2010 – 2012 era kepemimpinan Bapak Mimbar Marta, M.Pd. dengan kebijakan Kementerian Agama mengembangkan sekolah / madrasah pertumbuhan siswa mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Seiring dengan semakin banyaknya bantuan gedung dan sarana prasarana dari Kementerian Agama saat itu.

Nampaknya perkembangan lembaga keagamaan khususnya madrasah sangat pesat, menjadi kekawatiran juga para pengambilan kebijakan lembaga pendidikan umum. Mulai didirikan di dekat madrasah sekolah-sekolah baru untuk membendung animo masyarakat menyekolahkan dimadrasah. Hadirnya Kepala Madrasah baru Bapak Prihantoro Achmad, S.Pd. yang menjabat selama 6 bulan tahun 2012 belum mampu menghadapi gempuran-gempuran lembaga pendidikan, upaya perbaikan dan konsolidasi internal belum dapat menghambat tekanan (pressur) dari luar.

Dialih tugaskannya dari Bapak Prihantoro Achamd, S.Pd. ke Bapak Ahmad Taukhid, M.Pd.I juga belum bisa mengembalikan jatuhnya elektabilitas madrasah yang berakibat turunnya jumlah siswa. Dengan beberapa pendekatan yang terus dicoba  dalam mengambil kebijakan yang dirasa sesuai kultur kecamatan Rakit Banjarnegara perkembangan siswa belum juga menggembirakan.

Perkembangan siswa mulai ada kenaikan walau pasang surut mengingat beliau hanya 3 tahun mengampu di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit Banjarnegara. jarak yang jauh antara Purwokerto dan Rakit Banjarnegara selalu beliau jalani.

Kepemimpinan Joko Supriyanto, S.Pd.M.Pd. mengubah suasana dan kinerja pada guru dan staf pegawai. Nampak berbeda pada tahun-tahun belakangan, memasuki areal Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit Banjarnegara serasa memasuki kawasan pinggiran hutan, dihamparan persawahan nan hijau dengan pepohonan di halaman madrasah.  Kondisi geografis ditengah persawahan dengan berdiri rumah-rumah baru di kanan dan kiri dengan  tata letak madrasah ini memungkinkan proses pembelajaran kondusif, nyaman, jauh dari kebisingan kendaraan dan tata lingkungan yang asri.

Salam, sapa dan senyum dari bapak dan ibu guru menghampiri para siswa memasuki pintu gerbang madrasah. Satu-persatu diberikan salam hangat dengan berjabat tangan seluruh siswa yang memasuki halaman madrasah. Kebiasaan salam, sapa dan senyum  menciptakan keakraban dan persaudaraan serta menciptakan iklim yang kondusif  untuk mengembangkan karakter siswa yang santun, sopan, bersemangat, motivasi yang tinggi, saling menghormati, kepedulian pada sesama

Para bapak dan ibu guru dengan seragam yang sama nan apik  berjajar dengan atribut lengkap menunjukan dan mereprentasikan guru yang professional, kekompakan dan harapan, optimisme yang tinggi. Memasuki lingkungan madrasah akan mulai terdengar sayup-sayup lantunan tilawah para hafish dan qori ternama terasa memasuki kawasan pondok modern yang asri. Pendekatan dengan memperdengarkan lantunan ayat-ayat Al Qur’an akan membawa suasan jiwa para siswa lebih damai, lebih dekat dengan Allah sekaligus membiasakan menghafal Al Qur’an.

Masjid dan serambi yang berdiri megah mulai terlihat siswa-siswa ruku dan sujud melaksanakan sholat Dhuha sebelum jam pelajaran pertama 07.00 dimulai dengan tanda peringatan dalam 3 bahasa ( Indonesia, Inggris dan Arab). Proses belajar mengajar didesain secara dinamis dengan pendekatan humanis dan spiritual yang kental. Para dengan dengan antusias memanfaatkan segala fasilitas dan media  dengan optimal.

Tanda  istirahat pertama akan terdengar lagi lantunan suara al qur’an akan harus dihafal siswa pada minggu-minggu tersebut, sesekali diperdengarkan juga lagu-lagu nasional penggugah rasa patriotism. Istirahat kedua memasuki sholat Dhuhur serta merta para siswa mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat dluhur serasa juga mendinginkan dan mencairkan kepenatan setelah menerima pelajaran dari para bapak dan ibu.

Setiap hari agar tidak kering jiwa dan hatinya para siswa menerima tauziah dari para siswa yang digilir untuk menyampaikan kuliah 7 menit. Para guru membimbimng mengawasi dan memberikan contoh dalam sholat jamaah diantar para siswa. Pendekatan inilah yang dikembangkan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit Banjarnegara Bapak Joko Supriyanto, S.Pd.,M.Pd untuk menghidupkan ruh spiritual kepada semua warga madrasah dalam bertindak dan bersikap.Mulai kepemimpinan periode ini mulai tahun 2015 mengawali babak baru penyusunan Renstra untuk tahun 2015 – 2019 mengingat tahun ini merupakan berakhirnya renstra 5 tahunan. Tantangan begitu besar renstra yang disusun diharapkan mampu menjawab tantangan masyarakat untuk menjadikan madrasah yang lebih baik.

Pada awal Tahun 2018 Kepemimpinan dijabat oleh Drs.Muchonif. Beliau sebelumnya bertugas di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Magelang, Per 1 Januari 2018 s/s 17 Oktober ditugaskan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Banjarnegara. Situasi dan Kondisi Madrasah agak berbeda karena dengan bertambahnya bangunan yaitu halaMTs depan bagian selokan dititutp sehingga kelihatan luas. bisa untuk parkir mobil bapak guru, memudahkan untuk putar balik kendaraan  wali siswa yg mengantar putera puterinya. Dengan adanya penambahan 2 lokal ruang laboratorium di lantai II membuat Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 semakin megah.

Namun begitu belum bisa mendongkrak bertambahnya siswa karena siswa dari desa sebelah barat yang  siswa MI yang tahun tahun sebelumnya masuk Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Banjarnegara ada MOU dengan Yayasannya bahwa siswa harus masuk ke Madrasah Tsanawiyah swasta yaitu Madrasah Tsanawiyah Cokroaminoto Badamita .Hal serupa juga berlaku disebelah selatan dari Madrasah Ibtidaiyah Cokroaminoto Tribuana siswanya harus masuk di Madrasah Tsanawiyah Cokroaminota Tribuana. Siswa dibiasakan untuk sholat dhuha sebelum jam pelajaran dimulai,diteruskan tadarus serta diteruskan hafalan juz ama.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor. 810 Tahun 2017 Tanggal 3 Oktober 2017. Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Rakit mengalami Perubahan Nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Banjarnegara. Pada kelulusan tahun pelajaran 2018/2019 memperoleh Peringkat 3 se Madrasah Tsanawiyah Kabupaten, Peringkat 1 Madrasah Tsanawiyah MTs Andalusia,Peringkat 2 Madrasah Tsanawiyah Attohiriyah dan Peringkat 3 Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Banjarnegara. dan memperoleh Peringkat 2 KSM tingkat kabupaten Banjarnegara.

Namun pada Tanggal 17 Oktober 2019 beliau dipindah tugaskan ditempat yang baru yaitu Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Temanggung. Sejak tanggal 18 Oktober 2019 Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Banjarnegara dipimpin oleh Plt. Drs. Yatiman, M.Pd. kemudian sejak tanggal 1 September 2021 MTsN 4 Banjarnegara dipimpin oleh Bapak Sidik Wibowo Akhmad, S.Pd.,M.Ag. hingga tanggal April 2024 karena beliau dipindah tugaskan ke MTsN 8 Kebumen. Mulai bulan April 2024 Madrasah Tsanawiyah 4 Banjarnegara dipimpin oleh Bapak H. Nur Mahin, M.Ag. sampai sekarang.